EXPRESS YOUR EXPERIMENT IN THE LABORATORY

SMAN 1 KEBUMEN

Identifikasi Kerusakan Peralatan Praktikum IPA

Materi ini disampaikan oleh 
Dr. Mohammad Masykuri, M.Si.
PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN KIMIA
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
Website: mmasykuri.wordpress.com 

Dalam acara Pelatihan "Peningkatan Kompetensi Laboran SMA, SMK, dan SLB Tahun 2024
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah"
Solo, 29-31 Mei 2024

Sumber Penyebab Kerusakan Alat Lab

  • Perubahan Temperatur
  • Kelembaban Udara
  • Air, Asam, Basa, dan Cairan lainnya
  • Debu atau kotoran

1. Perubahan Temperatur

Temperatur yang tinggi menyebabkan alat-alat memuai, menyebabkan fungsi alat-alat itu berubah. Misalnya alat-alat ukur, seperti gelas ukur, buret, pipet. Alat-alat tersebut tidak boleh dipanaskan. Temperatur ruangan yang cukup tinggi dapat memicu terjadi oksidasi, merusak cat, merusak alat-alat elektronika karena komponen elektronika mempunyai batas kerja normal pada rentang temperatur tertentu.

2 Kelembaban Udara

Kondisi udara yang lembab membuat alat-alat kimia dari logam seperti besi menjadi berkarat. Barang-barang yang terbuat dari logam lain, seperti seng, tembaga, kuningan dan lain lain menjadi kusam.

Penyimpanan alat dari logam harus dihindarkan dari kontak dengan udara lembab

3. Air, Asam, Basa, dan Cairan lainnya

Zat kimia yang bersifat asam dan basa mempunyai daya rusak yang lebih hebat dari air. Akibat dari tutup botol masing-masing zat yang berdekatan tidak rapat, maka pertemuan uap asam klorida (HCl) dengan uap ammonia, (NH4OH) akan bereaksi menghasilkan uap ammonim klorida ( NH4Cl) yang dapat merusak alat-alat dari logam.

Botol asam harus tertutup rapat dan ditempatkan dalam almari khusus atau di almari asam yang selalu terdapat di setiap laboratorium kimia.

4 Debu atau kotoran

Debu atau kotoran salah satu penyebab rusaknya alat. Misalnya neraca, pada umumnya di sekolah-sekolah neraca tidak disimpan pada lemari tetapi di meja ruang persiapan bersatu atau berdekatan dengan macam- macam zat kimia. Hal ini menyebabkan piring neracanya berdebu dan bernoda. Keadaan seperti ini dapat berakibat neraca menjadi rusak tidak seimbang


Teknik Perawatan Alat & Bahan Laboratorium IPA


Teknik Perawatan:

1. Kebersihan Alat: 

untuk mendapatkan alat kaca/glass yang bersih maka diperlukan perawatan yang teratur, yang meliputi pengecekan, penyimpanan yang teratur dan benar, juga pencucian dan pengeringan alat.

2. Pencucian alat-alat glass:

▪ Gunakan sarung tangan dan sikat tabung.

▪ Selesai dicuci maka alat-alat kaca tersebut dibilas dengan air bersih dan terakhir dengan air suling.

▪ Kemudian dikeringkan dan disimpan di rak yang telah disiapkan.


Perawatan alat-alat Praktikum Kimia dari Bahan Kaca/Gelas


Jenis Larutan PENCUCI:

1. Air

2. Deterjen

3. Larutan kalium bikromat (K2Cr2O7)

4. Larutan kalium permanganat (KMnO4)


Pertanyaan:

Bagaimana cara membuat larutan pencuci kalium dikromat?



                             

Tips mencuci:

• Jangan gunakan abu gosok atau busa spons yang mengandung partikel pengikis

• Pindahkan barang-barang keras seperti spatula logam, tongkat pengaduk, karena dapat memecahkan  gelas atau menggoresnya.

• Basa kuat domestic dapat melarutkan gelas dan bahkan mengakibatkan kerusakan.

• Lepaskan bermacam2 logam perhiasan seperti cincin dengan batu akik


Perawatan Buret

• Buret (burette) adalah alat yang digunakan dalam kimia analitik untuk mengeluarkan jumlah terukur dari larutan kimia.

• Fungsi buret adalah meneteskan sejumlah reagen cair dalam eksperimen yang memerlukan presisi, seperti pada eksperimen titrasi



Berdasarkan Ukuran, buret dibagi menjadi:

1. Buret makro yaitu buret yang kapasitasnya 50 mL dan skala terkecilnya dapat dibaca hingga 0.10 mL
2. Buret semimikro memiliki kapasitas volume 25 mL dengan skala terkecil dapat dibaca hingga 0.050 mL.
3. Buret mikro memiliki kapasitas volume 10 ml. Skala terkecilnya adalah 0.020 mL

Berdasarkan Peruntukannya, buret dibagi menjadi:

1. Buret asam (dengan cerat kaca ) untuk larutan yang bersifat asam (HNO3, HCl), netral (Tiosulfat) dam larutan pengoksid (KCrO4)
2. Buret basa untuk larutan basa seperti NaOH, KOH dll. Memiliki ujung cerat karet dengan bola kaca yang berfungsi mirip seperti keran.
3. Buret amberglas adalah buret yang terbuat dari bahan kaca yang berwarna coklat atau gelap, ini berfungsi untuk larutan yang mudah teroksidasi oleh cahaya matahari seperti larutan Kalium permanganat atau iodium.
4. Buret Universal yaitu buret yang dapat digunakan untuk semua jenis larutan baik yang bersifat basa maupun asam, Cerat terbuat dari teflon

Masalah yang terjadi pada buret :

1. Buret patah atau sumbing
2. Adanya penyumbatan pada bagian jet
3. Keran buret (stop cock) macet atau patah.
4. Ujung jet patah sedikit
5. Batang buret kotor seperti berlemak atau debu yang bercampur dengan uap zat tertentu

1. Buret patah atau sumbing :
  • Bila buret patah pada bagian tengahnya , maka tidak dapat lagi diperbaiki.
  • Jika bagian yang patah ada di atas skala buret, bagian ini dapat dipotong dengan menggunakan alat pemotong kaca atau dipotong dengan cara mengikir bagian yang patah itu kemudian dipanaskan

2. Bagian jet yang tersumbat :
  • Dibersihkan dengan menggunakan kawat yang diameternya lebih kecil dari lubang jet

3. Keran buret (stop cock) macet atau patah:
  • Keran buret (stop cock) yang patah tidak dapat diperbaiki, harus diganti dengan yang baru. Untuk menghindari keran buret yang macet setelah dibersihkan hendaknya keran diolesi dengan vaselin

4. Batang buret kotor:
  • Agar buret selalu bersih, setelah digunakan harus segera dibersihkan, dikeringkan, dan disimpan dengan cara yang benar ditempatnya.

Perawatan Neraca




Perawatan Termometer

Termometer pecah saat akan diambil/digunakan :
1. Untuk menjaga agar thermometer tidak terjatuh saat diambil,pada ujung atas thermometer hendaknya diberi benang (benang kasur atau tali raffia)
2. Pada waktu termometer dpakai mengukur suhu cairan, termometer hendaknya tidak digunakan sebagai pengaduk.
3. Ketika digunakan untuk mengukur suhu cairan, bola thermometer tidak disentuhkan pada dasar wadah.




    

Cairan dalam thermometer terpisah/patah:

1. untuk menyambungkannya kembali, rendam thermometer dalam campuran es, air, dan garam (jika perlu dalam CO2) kering.

2. Jika hal ini tidak berhasil, letakkan thermometer dalam freezer sampai cairan dalam thermometer bergabung kembali.

3. Apabila dengan cara diatas belum berhasil panaskan thermometer dalam air atau penangas minyak. Hati-hati jangan memanaskan melewati kapasitas thermometer itu

Perawatan Desikator


Masalah: Tutup desikator sukar dibuka
1. Untuk menghindari tutup desikator sukar dibuka, tutup desikator harus diolesi dengan vaselin.
2. Pada saat membuka tutup desikator, tutup jangan diangkat, akan tetapi digeser-geserkan

Masalah: Zat pengering yang digunakan sudah berwarna (jenuh)
1. Zat pengering yang terdapat dalam desikator merupakan silica gel atau CaCl2.
2. Apabila zat ini sudah berwarna atau jenuh oleh uap air , zat ini harus dikeringkan kembali dengan cara dijemur di bawah matahari terik atau dikeringkan dalam oven (untuk CaCl2)



1. Pemeliharaan elektrode gelas jangan sampai kering dari larutan KCl jenuh .

2. Untuk keperluan kalibrasi pH meter biasanya dari pabrik alat tersebut sudah dikemas bahan kimia
(serbuk) untuk membuat larutan buffer pH 4 dan pH 9).

3. Perawatan yang utama dari alat pH meter ini adalah perawatan pada elektrode gelasnya dan mengecek baterai. Elektrode gelas setelah dipakai rendam dalam air suling, keringkan dengan kain halus.


Share on Google Plus

About Tunggal Purwatisari Handayani

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 Post a Comment:

Post a Comment