EXPRESS YOUR EXPERIMENT IN THE LABORATORY

SMAN 1 KEBUMEN

Penyimpanan Bahan Kimia

Materi ini disampaikan oleh 

Dr. Mohammad Masykuri, M.Si.
PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN KIMIA
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
Website: mmasykuri.wordpress.com 

Dalam acara Pelatihan "Peningkatan Kompetensi Laboran SMA, SMK, dan SLB Tahun 2024
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah"
Solo, 29-31 Mei 2024







Prinsip Penyimpanan Bahan Laboratorium

Terkait dengan faktor manajemen mengenai penyimpanan bahan kimia terdapat prinsip-prinsip yang harus diperhatikan dalam melakukan penyimpanan bahan kimia agar aman.

Menurut University Nottingham, (2012) prinsip-prinsip penyimpanan bahan kimia aman yaitu harus memenuhi delapan aspek, yaitu :
1. Labelling (pelabelan bahan kimia)
2. Compatibillity (kompabilitas bahan kimia)
3. minimize quantities (Pengadaan kuantitas bahan kimia yang sedikit)
4. maintain good houskeeping (perawatan kebersihan laboratorium yang baik)
5. maintain good stock control (perawatan terhadap pengendalian stok bahan kimia)
6. do not store chemical under sink (peletakaan bahan kimia)
7. store large breakable cointaners, perticulary liqubabid bellow shoulder height (wadah bahan kimia dan ketinggian rak penyimpanan bahan kimia)
8. sensible shelf storage (penyimpanan yang dapat dijangkau oleh penglihatan)

Prinsip Penyimpanan Bahan Laboratorium

Setiap bahan kimia memiliki sifat fisik dan kimia yang berbeda-beda. Maka, hal-hal harus menjadi diperhatian dalam penyimpanan dan penataan bahan kimia meliputi:
• aspek pemisahan (segregation)
• tingkat resiko bahaya (multiple hazards)
• pelabelan (labeling)
• fasilitas penyimpanan (storage facilities)
• wadah sekunder (secondary containment)
• bahan kadaluarsa (outdate chemicals)
• inventarisasi (inventory)
• informasi resiko bahaya (hazard information).

Prinsip Penyimpanan Bahan Laboratorium

Prinsip yang perlu diperhatikan dalam penyimpanan bahan di laboratorium:
a. Aman: bahan disimpan supaya aman dari pencuri.
b. Mudah dicari: Untuk memudahkan mencari letak bahan, perlu diberi tanda yaitu dengan menggunakan label pada setiap tempat penyimpanan bahan (lemari, rak atau laci).
c. Mudah diambil: Penyimpanan bahan diperlukan ruang penyimpanan dan perlengkapan, (Lindawati, 2010)

Interaksi Bahan Kimia

• Adanya suatu bahaya yang menimbulkan efek dari bahan kimia berbaaya tidak terlepas dari adanya interaksi bahan kimia.
• Menurut Danish Veterinary and Food Administration, (2003) bahan kimia dapat berinteraksi satu sama lain dan memodifikasi besar dari efek maupun sifatnya.
• Kombinasi dari interaksi bahan kimia dapat menghasilkan lebih lemah efeknya ataupun lebih kuat dari efek dari masing-masing bahan kimia tersebut.
• Adapun macam-macam interakasi bahan kimia adalah sebagai berikut:
1. Antagonis
2. Sinergis
3. Potensi
4. Complex Similar action (Additive)

1. Antagonis

• Efek antagonis terjadi ketika efek dari dua bahan kimia kurang dari jumlah setiap efek yang diberikan dari masing-masing bahan kimia.
• Efek ini terjadi ketika terdapat bahan kimia yang memiliki efek toksik yang rendah kemudian ditemukan dengan bahan kimia yang memiliki efek toksik yang rendah maka menghasilkan efek toksik yang jauh lebih rendah dari masing-masing efek toksik yang diberikan sebelum kedua bahan atau lebih berinteraksi.

2. Sinergis

• Efek sinergis terjadi ketika efek gabungan dari dua bahan kimia lebih besar dari jumlah efek dari setiap bahan kimia yang diberikan masing-masing.

• Efek ini terjadi ketika bahan kimia yang masing-masing memiliki toksisitas rendah berinteraksi, kemudian menghasilkan efek toksisitasnya tinggi dari toksisitas masing-masing bahan kimia sebelum berinteraksi.

3. Potensi

• Efek potensi terjadi ketika terdapat bahan kimia yang memiliki efek risiko yang rendah bersama-sama bertemu dengan bahan kimia lain yang tidak memiliki efek toksik dan memberikan efek yang sangat berisiko.

4. Complex Similar action (Additive)

• Efek additive dapat terjadi ketika adanya interaksi dari bahan kimia yang menghasilkan akumulasi dari masing-masing efek bahan kimia tersebut.
• Interaksi bahan kimia ini dapat terjadi pada bahan kimia yang memiliki target organ yang sama.

5. Complex dissimilar actions

• Efek Complex dissimilar actions dapat terjadi ketika adanya interaksi dari masing – masing bahan kimia yang memiliki toksisitas rendah 29 menghasilkan toksisitas yang lebih rendah dari sebelum adanya interaksi dari bahan kimia tersebut

Aspek Pemisahan (Segregation)

• Pengurutan secara alfabetis akan tepat jika dikelompokkan menurut sifat fisis dan sifat kimianya terutama tingkat kebahayaannya untuk pengadministrasian.
• Bahan kimia yang tidak boleh disimpan dengan bahan kimia lain, harus disimpan secara khusus dalam wadah sekunder yang terisolasi: Hal ini untuk mencegah pencampuran dengan sumber bahaya lain seperti api, gas beracun, ledakan atau degradasi kimia

Pelabelan (Labelling)

• Menurut Peraturan Perindustrian No.23/MIND/PER/4/2013 menjelaskan bahwa setiap bahan kimia tunggal maupun bahan kimia campuran wajib diberikan label.
• Fungsi label pada bahan kimia yaitu untuk memberikan informasi dan mengingatkan pengguna yang terdiri dari penanda produk, piktogram bahaya, kata sinyal, pernyataan bahaya, identifikasi produsen serta mengenai tindakan pencegahan dan langkah-langkah secara singkat untuk meminimalisir atau mencegah efek dari bahaya fisik, kesehatan maupun lingkungan.
• Selain itu dalam kaitannya dengan penyimpanan, label memberikan informasi penting untuk siapa saja yang menangani, menggunakan, menyimpan, dan mengangkut bahan kimia berbahaya (OSHA, 2013).

Wadah dan tempat penyimpanan harus diberi label yang mencantumkan informasi antara lain:
• Nama kimia dan rumusnya
• Konsentrasi
• Tanggal penerimaan
• Tanggal pembuatan
• Nama orang yang membuat reagen
• Tingkat bahaya
• Klasifikasi lokasi penyimpanan
• Nama dan alamat pabrik

Fasilitas Penyimpanan (Storage Facilities)

• Tempat Penyimpanan bahan kimia harus bersih, kering, jauh dari sumber panas atau sinar matahari langsung dan dilengkapi dengan ventilasi yang menuju ruang asap atau ke luar
• Faktor lain yang perlu dipertimbangkan dalam proses penyimpanan adalah lamanya waktu penyimpanan untuk zat-zat tertenturuangan

1. Bahan Beracun

Syarat penyimpanan:
• Ruangan dingin dan berventilasi
• Jauh dari bahaya kebakaran
• Dipisahkan dari bahan-bahan yang mungkin bereaksi
• Kran dari saluran gas harus tetap dalam keadaan tertutup rapat jika tidak sedang dipergunakan
• Disediakan alat pelindung diri, pakaian kerja, masker, dan sarung tangan

2. Bahan Korosif

Syarat penyimpanan:
• Ruangan dingin dan berventilasi
• Wadah tertutup dan beretiket
• Dipisahkan dari zat-zat beracun

3. Bahan Mudah Terbakar

Dibagi menjadi 3 golongan:
• Cairan yang terbakar di bawah temperatur - 4°C, misalnya karbon disulfida (CS2), eter (C2H5OC2H5), benzena (C5H6, aseton (CH3COCH3).
• Cairan yang dapat terbakar pada temperatur antara -4°C-22°C, misalnya etanol (C2H5OH), methanol (CH3OH)
• Cairan yang dapat terbakar pada temperatur 21°C-93,5°C, misalnya kerosin (minyak lampu), terpentin, naftalena, minyak bake

Syarat Penyimpanan:
• Temperatur dingin dan berventilasi
• Jauhkan dari sumber api atau panas, terutama loncatan api listrik dan bara rokok
• Tersedia alat pemadam kebakaran

4. Bahan Mudah Meledak

Syarat penyimpanan:
• Ruangan dingin dan berventilasi
• Jauhkan dari panas dan api
• Hindarkan dari gesekan atau tumbukan mekanis

Syarat penyimpanan:
• Ruangan dingin dan berventilasi
• Jauhkan dari panas dan api
• Hindarkan dari gesekan atau tumbukan mekanis

5. Bahan Oksidator

Syarat penyimpanan:
• Temperatur ruangan dingin dan berventilasi
• Jauhkan dari sumber api dan panas, termasuk loncatan api listrik dan bara rokok
• Jauhkan dari bahan-bahan cairan mudah terbakar atau reduktor

6. Bahan Reaktif Terhadap Air

Syarat penyimpanan:
• Berventilasi
• Jauh dari sumber nyala api atau panas
• Bangunan kedap air
• Disediakan pemadam kebakaran tanpa air (CO2, dry powder)

7. Bahan Reaktif Terhadap Asam

Syarat penyimpanan:
• Ruangan dingin dan berventilasi
• Jauhkan dari sumber api, panas, dan asam
• Ruangan penyimpan perlu didesain agar tidak memungkinkan terbentukkantong-kantong hydrogen
• Disediakan alat pelindung diri seperti kacamata, sarung tangan, pakaian kerja

8. Gas Bertekanan

Syarat penyimpanan:
• Disimpan dalam keadaan tegak berdiri dan terikat
• Ruangan dingin dan tidak terkenalangsung sinar matahari
• Jauh dari api dan panas
• Jauh dari bahan korosif yang dapat merusak kran dan katub-katub



Share on Google Plus

About Tunggal Purwatisari Handayani

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 Post a Comment:

Post a Comment